Sejarah Fotografi dimulai pada
abad ke-19. Tahun 1839 merupakan tahun awal kelahiran fotografi. Pada saat itu,
di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan
teknologi.
Sejarah fotografi bermula jauh
sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti
mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang
kecil(pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di
luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang
menyadari fenomena kamera obscura.
Berabad-abad kemudian, banyak
yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad
ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM,
yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal
sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della
Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu
pelukis menangkap bayangan gambar.
Penelitian demi penelitian terus berlanjut hingga pata
tanggal tanggal 19 Agustus 1839, desainer panggung opera yang juga pelukis,
Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) dinobatkan sebagai orang pertama yang
berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran
plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu
setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype.
Fotografi kemudian berkembang
dengan sangat cepat. Melalui perusahaan Kodak Eastman, George Eastman
mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera
boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan
lensa, shutter, film dan kertas foto.
Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon. Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara
sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar
yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu
membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.